Pemakaian monitor dengan refresh rate tinggi jarang digunakan karena ketidaktahuan sewaktu membeli monitor. Apalagi mereka yang membeli monitor mahal tetapi tidak tahu apa sebenarnya yang membuat monitor tersebut memiliki nilai lebih. Monitor yang lebih mahal dari harga umum memang memiliki daya tahan yang lebih, tipe tabung yang lebih baik dan mungkin berbeda sama sekali serta refresh rate yang lebih tinggi. Belum lagi komponen yang digunakan yang umumnya memiliki kualitas yang lebih baik.
Masalah refresh rate pada monitor memang ditentukan oleh pembuat monitor itu sendiri. Rekomendasi dari pembuat monitor terkadang menempatkan setting diluar spesifikasi yang tidak tertulis didalam buku manual. Pembuat membuat kerja sama untuk setting monitor pada pembuat OS (misalnya Windows) sesuai pada tingkat yang aman. Nyatanya pada pengujian dengan monitor Philips Brilliance 15 inch (Tipe 105) sedikit berbeda spesifikasinya dari data yang ada pada manual book. Setting tertinggi pada manual untuk tingkat resolusi adalah 1280X1024. Ternyata setelah digunakan dengan Diamond VGA PCI dengan chipset S3 968 8MB (Th 1995) resolusi mampu tampil pada 1600X1280. Karena VGA Diamond adalah VGA kelas atas pada tahun 1995, tampilan tersebut dapat digunakan oleh Philips 105 walaupun hanya dengan mengunakan refresh rate 56Hz (interlace). Hal ini tidak terdapat pada manual book karena tipe tersebut mengiklankan monitor untuk kelas non-interlace.
Hal ini juga berlaku untuk VGA kelas atas dengan monitor kelas medium dan high-end. Tipe pada generasi medium dan high-end umumnya dijual lebih mahal dari standard monitor. Misalnya pada keluaran Philips monitor dibagi atas kelas S (standard), M (multimedia atau medium) dan P (profesional). Bila kebetulan memiliki tipe monitor sekelas ini (sewaktu membeli memang mencari monitor yang lebih baik tentunya), coba saja merubah setting refresh rate monitor lebih tinggi dengan bantuan driver monitor lain yang lebih bagus. Berhasil tidaknya memang memerlukan trial dan error, karena tidak semua monitor mampu. Pada pengujian dengan Philips 105 tahun keluaran 1996 refresh rate dapat dinaikan satu tingkat lebih tinggi dari standar manufaktur. Pada pengujian dengan standard pilihan dari Win98, untuk resolusi 1152X864 (resolusi antara 1024X768 dan 1280X1024) pada setting refresh rate hanya mencapai 72Hz. Tetapi setelah digunakan konfigurasi setting dari Eizo monitor Flexscan F780iW refresh rate mencapai 75Hz. Tampilan pada monitor akan lebih cerah pada setting monitor tersebut.
Selengkapnya...
Sumber : http://obengware.com/tips/monitorrefresh.htm
anda pengunjung......
Jumat, 19 September 2008
Merubah Setting refresh diluar spesifikasi
Diposting oleh nyemal di 07.54 0 komentar
Selasa, 16 September 2008
Tips membeli mainboard
Mau beli mainboard ? Berikut poin-poin yang harus diperhatikan :
Perhatikan dulu chipset nya, baru mainboardnya : Pengalaman di lapangan, perbandingan 2 mainboard dengan merek sama tetapi chipset yang berbeda, performanya sangat jauh berbeda. Tapi 2 mainboard beda merk dengan chipset yang sama, performanya kurang lebih aja.
Jenis PC apa yang mau dibangun : PC nya mau untuk apa? Game, Multimedia, atau PC standar (kantoran). Karena masing-masing jenis perbedaan budgetnya cukup keliatan.
Jenis RAM apa yang dipakai : Jenis RAM yang popular saat ini DDR2 dan DDR3. Tetapi perbedaan harga sangat menyolok. DDR3 masih jauh lebih mahal dibandingkan dengan DDR2. Dan biasanya, sebuah mainboard dengan kemampuan DDR3 jauh lebih mahal dibandingkan dengan mainboard yang DDR2.
Mainboard dengan fitur overclock : Kalo anda cuma pengguna saja, mainboard dengan fitur ini sebaiknya jangan dipilih, kenapa? “karena lebih mahal daripada mainboard tanpa fitur overclock”
Perhatikan Slot Grafis nya : Pastikan Slot grafis mainboard adalah PCI Express, dengan kemampuan x16. dan sebaiknya cari mainboard dengan fitur onboard graphics
Diposting oleh nyemal di 07.01 0 komentar
Jumat, 05 September 2008
Recovery Data Hilang
Pemakaianya cukup mudah, karena software ini memiliki GUI yang mudah di mengerti. Bagi anda yang masih pemula, dapat menggunakan panduan dalam software tersebut. Kalau saya lebih memilih gak pake panduan.. he.. bukanya sok ‘advance’, tapi saya tidak biasa menggunakan fasilitas wizard. Pertama, klik icon kiri atas yang ada gambar kaca pembesarnya, agar software ini mendeteksi semua drive yang ada di komputer. Kemudian pilih drive yang akan direcovery datanya, tunggu sejenak hingga muncul tampilan mirip explorer. Data yang telah di-delete berada di folder ‘deleted’, anda bisa mencari data yang dikehendaki, kemudian klik kanan, restore. Dalam software ini juga terdapat keterangan kondisi dari data yang telah dihapus dengan kategori, bad, good dsb. Untuk ketegori bad, kemungkinan data anda sudah rusak.
Cara kerja software ini sederhana, hanya melakukan indexing daftar file yang masih berada di harddisk/flashdisk. Kok bisa?? Padahal data kan udah dihapus?? Bisa donk! Data yang dihapus dari flashdisk/harddisk, sebenarnya tidak benar-benar terhapus dari medianya, melainkan yang dihapus adalah daftar informasi tentang keberadaan file tersebut dan filenya sendiri masih ada dalam media hdd/fd. Sehingga buat yang punya file-file pribadi, dokumen rahasia kantor dan video pribadi (hayo..!) yang sudah dihapus, jangan merasa aman, kerena dapat direcovery lagi. Untuk menghapus file-file pribadi/rahasia dapat menggunakan software shredder agar file tersebut sulit direcovery oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.
Diposting oleh nyemal di 06.50 0 komentar
Sabtu, 30 Agustus 2008
Step By Step Menjadi Programmer Handal Dengan Vb.Net (13)
Dalam artikel ini para pembaca akan, di bimbing bagaimana membuat program aplikasi sederhana dari mulai membuat Database, Table, Stored procedure pada Sql Server 2000 sampai pada pemogramannya dengan Vb.net 2003.
Diposting oleh nyemal di 08.11 1 komentar